Pages

Sejarah Graffiti Di Negara Indonesia

Penasaran tentang kata Graffiti?
Saya mulai mencari tau tentang asal mula kata itu tersebut dari sumber-sumber yang ada di internet.

Graffiti yang berasal dari bahasa Yunani "graphein" (menuliskan), diartikan oleh wikipedia.org sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi. Coretan tersebut, bentuknya bisa berupa seni, gambar, atau hanya berupa kata-kata.

Kebiasaan melukis di dinding bermula dari manusia primitif sebagai cara mengkomunikasikan perburuan. Pada masa ini, graffiti digunakan sebagai sarana mistisme dan spiritual untuk membangkitkan semangat berburu. Kemudian graffiti terus berkembang di zaman Mesir Kuno dan Romawi. Akan sangat panjang jika kita membahas sejarah graffiti secara lengkap!

Lalu bagaimana dengan sejarah graffiti di Indonesia sendiri?

Kembali di tahun 1940. Di Indonesia, pada masa perang kemerdekaan graffiti menjadi alat propaganda yang efektif dalam menggelorakan semangat melawan penjajah Belanda. Keberanian menuliskan graffiti bisa jadi mempertaruhkan nyawa si pelakunya. Pelukis Affandi misalnya pada masa peperangan melawan penjajahan pernah membuat slogan yang dia buat sendiri yang bertuliskan ”Boeng Ajo Boeng!”. Dia menuliskannya di tembok-tembok jalanan.

Salah satu bagian graffiti pertama di Indonesia, 1945, Oleh: Cas Oorthuys
Graffiti di indonesia berawal bersamaan dengan masuknya Hip-Hop ke Indonesia pada tahun 90-an. Komunitas Graffiti pertama kali berasal dari anak-anak Kampus Ikj yang sering berkumpul dikampusnya dan berkarya, Pada tahun 1998  tercetus lah oleh Maze yang mengajak teman-temannya untuk membentuk komunitas Graffiti dan menamakan dengan sebutan “Bom cat”. Bom Cat beranggotakan pertama Maze, Babam, Tom Art dan anggota lainnya mahasiswa IKJ. Mereka memberanikan diri turun kejalan dan membuat Graffiti yang berisikan protes kepada pemerintah. Pada tahun 1999 Bom Cat membentuk beberapa komunitas sendiri didalamnya dan salah satunya adalah Karma.

 Karma beranggotakan Maze, Osab, Kenny, dan Ras. Karma mulai turun ke jalan dan membuat Graffiti dengan style dan konsep sesuai apa yang mereka inginkan. Karma membuat Graffiti lebih ke “underground” yang tidak mterlalu memikirkan untuk dikenal oleh Masyarakat. Karma adalah salah satu komunitas yang sempat disponsori oleh berbagai merk terkenal seperti “And1”, “Adidas” dan “RJ London”. Tetapi Karma bubar pada tahun 2011 karena kesibukan masing-masing dari anggotanya, Anggota yang dulunya Karma, ada beberapa yang sekarang masih menjalani Graffiti seperti Ras dan Maze.

Karma, lokasi kuningan street '06'. Jakarta, Indonesia
Di Indonesia pun graffiti identik dengan ekspresi visual dari dan musik hiphop, di mana breakdance adalah ekspresi fisiknya. Dalam video klip Iwa K Bebas (1994) kita bisa melihat unsur graffiti dipakai sebagai visual yang ikut memeriahkan kerumunan orang bermain basket, skateboard dan hiphop. Graffiti juga disinyalir dekat dengan punk, Board Riders Crew (1997) adalah sebuah kelompok graffiti di Jakarta yang memiliki hobi bermain skateboard dan mendengarkan musik punk.


Video ini disutradarai oleh Rizal Mantovani dan Richard Buntario. Serta break dance, emceeing dan DJing, graffiti dianggap bagian dari budaya Hip Hop.

Sejarah graffiti Indonesia modern juga tidak bisa terlepas dari peran tembokbomber.com, sebuah website komunitas street art terbesar di Indonesia. Tembokbomber ini bermula dari sebuah thread diskusi berjudul STREET ART di sebuah forum desain grafis lokal bernama Godote Forum. Thread tersebut dimulai oleh Darbotz, yang saat ini dikenal sebagai salah satu street artist ternama. Thread yang membahas segala sesuatu tentang street art ini sangat ramai dan digemari. Mulai dari posting foto-foto graffiti, membahas teknik stensil, atau sekedar berkomentar. Pada tahun 2003, atas dasar ketertarikan yang sama terhadap street art, Aram (Wormo – Toter/FAB Family) berinisiatif mengajak beberapa member Godote Forum yang sering meramaikan thread street art tersebut untuk membuat sebuah mailing list, khusus untuk membahas lebih mendalam tentang street art. Orang-orang tersebut adalah Darbotz, Randy, Booi (RangerBastards), Godo (VektorJunkie), Grompol (mantan Art Director di Wadezig!) dan Ing (Creative Director/Co-founder  Wadezig!).

Selain berdiskusi di milis, orang-orang ini juga dikenal telah aktif turun ke jalan, dan menjadi awal dari mewabahnya street art di Indonesia. Darbotz dengan stensil-stensil terorisnya yang kontroversial, atau Grompol yang memenuhi kota Jogja dengan stensil-stensil provokatif, dan Aram dengan wheatpaste karakter cacing betonnya. Stereoflow dan Shake dari FAB Family juga dikenal sebagai salah satu pionir graffiti di Bandung. Saat itu mereka berdua dikenal sebagai Tag Team.

Sejak itu, pergerakan street art di Indonesia berkembang dengan sangat cepat. Karya-karya Darbotz mulai banyak dibicarakan. Graffiti-graffiti bagus mulai bermunculan. Di jalanan kota Jakarta, Bandung, Jogja, dan kota-kota lainnya mulai banyak terlihat berbagai macam seni jalanan, mulai dari graffiti, stensil, mural, wheatpaste, karakter, dan lain-lain. Perkembangannya yang sangat pesat ini membuat Ke-7 orang yang ada di mailinglist tadi mulai merasakan perlunya wadah atau tempat untuk memamerkan karya-karya jalanan ini. Sebagaimana diketahui, seni jalanan ini umurnya sangat pendek. Hari ini digambar, besok ditimpa oleh gambar lain. Namanya juga ruang publik, jadi siapapun berhak melakukan apa saja.

ISAD Festival 2013
Terinspirasi dari woostercollective.com, pada tahun 2004 mereka pun membuat sebuah website yang berfungsi untuk mendokumentasikan karya-karya seni jalanan ini sekaligus menjadi wadah komunikasi antar sesama seniman jalanan. Tidak hanya berupa blog, tembokbomber.com juga membuat sebuah forum khusus street/urban arts. Komunitas yang tadinya terpecah-pecah, akhirnya disatukan pada satu forum. Tidak ada keanggotaan, atau eksklusivitas. Siapapun yang merasa melakukan kegiatan seni rupa di jalanan, boleh meng-klaim dirinya sebagai anggota tembokbomber.

Sepanjang 2005-2009 event-event urban/street art mewabah di Indonesia. Diawali oleh Medium Rare, acara pameran urban art yang diprakarsai oleh Whatnot X Tembokbomber X Footurama, sampai event internasional, Sneaker Pimps. Selama masa itu, banyak sekali bermunculan street artists atau crew yang kemudian memiliki nama besar, bahkan hingga saat ini. Sebut saja Darbotz, TotalTerror, FAB Family, Artcoholic, MASE, UBC, KMC, dan masih banyak lagi. Sejarah graffiti/street art Indonesia masih terus terukir hingga saat ini. Wadezig! yang merupakan bagian dari sejarah street art Indonesia ingin terus berkontribusi dan mendukung perkembangan street art karena itu adalah akar dan “playground” Wadezig! sendiri.


Sumber:
Karma http://karmaaerosoul.blogspot.co.id/2008/04/art-is-not-crime.html
Riksa Afiaty https://latitudes.nu/a-short-history-of-graffiti-in-indonesia/
Wadezig! http://www.wadezig.com/sejarah-graffiti-di-indonesia/

1 komentar: